Membaca estetika tuhan
Tuhan mengajarkan pada kita melalui alam ciptaan-Nya, tentang sebuah STANDAR ESTETIKA SEMESTA. ‘estetika’ dianggap wilayah ‘sewenang-wenang’ dimana standar indah & tak indah tampak menjadi sesuatu yang dibuat-buat oleh manusia itu sendiri. Standar estetika berpatokan pada STANDAR ESTETIKA TUHAN. Tuhan mengajarkan pada kita komposisi garis, komposisi warna, melalui alam ciptaan-Nya. STANDAR ESTETIKA membawa keindahan. Estetika diperlukan manusia untuk memperkaya batin & memperluas perasaan. Dari begitu banyak STANDAR ESTETIKA yang dicoba diciptakan manusia, hanya sedikit yang benar-benar mengimpresi dan melegenda.
Keagungan Tuhan itu juga diperoleh dari DESAIN
GOLDEN SECTION
Golden Section yang merupakan teori proporsi geometrik yang berhubungan dengan persamaan matematika dan juga fibonacci series yang ditemukan oleh Leonardo Pisano Fibonacci mempengaruhi peradaban manusia dalam menentukan proporsi yang harmonis.
Golden Section juga dikenal dengan nama The Golden Mean, Golden Ratio, dan Divine Proportion (The Golden Section). Dijabarkan sebagai sebuah rasio yang berasal dari huruf Yunani : phi Op), rasio the golden mean sama dengan atau mendekati bilangan 1.618033988749895 or (1+'q5)/2 (The Golden Mean, MathSoft Constants) yang termasuk di dalamnya satu set konstruksi geometrik untuk memisahkan satu ruas garis menjadi banyak bagian dimana nilai rasio/perbandingan garis yang panjang berbanding total panjang garis sama dengan atau mendekati nilai perbandingan dari garis yang pendek berbanding dengan garis yang panjang (The Golden Section).
The Golden Mean sebagai sebuah rasio/perbandingan kompleks yang berasal dari huruf Yunani phi ((p) menggambarkan satu set figur geometrik yang termasuk di dalamnya ; garis, segiempat, dan spiral. Figur-figur tersebut jika digambar sesuai dengan the Divine proportion dianggap sebagai bentuk yang sempurna dan paling memuaskan secara estetis. The Golden Section telah digunakan sejak jaman klasik dalam berbagai penerapan termasuk dalam bidang seni, arsitektur, dan spiritual karena pendekatannya terkait dengan hal yang bersifat ideal dan tentunya menyentuh sisi-sisi ketuhanan sebagai sesuatu yang absolut.
Penulis mempelajari dan mengeksplorasi golden section, sebuah persamaan matematika klasik, formula matematikal untuk proporsi yang harmonis, untuk bisa diterapkan pada berbagai hal yang berhubungan dengan desain khususnya berbagai hal yang menyangkut langgam interior.
Dari teori proporsi Golden Section yang terinspirasi dari pola keteraturan alam, dihasilkan pengungkapan nilai-nilai estetis secara ideal. Tapi hal tersebut tidak bisa bersifat absolut. Maksudnya, teori proporsi Golden Section belum tentu mampu menciptakan persepsi-apresiasi yang sama pada setiap manusia. Hal itu disebabkan karena manusia adalah mahluk yang berpikir secara empiris dengan pengalaman estetis yang beragam. Golden Section, merupakan penggerak yang berdaya untuk mempersatukan beragam persepsi manusia terhadap objek pengamatan (unity in diversity) untuk memberi satu konsep ideal mengenai keindahan yang terbentuk oleh proporsi yang harmonis.
2 prinsip golden section yaitu prinsip memoros dan memusat
contoh golden section :
prinsip memusat : prinsip ini bersifat memusat
prinsip memoros : prinsip ini bersifat memoros yang memiliki cabang-cabang dan tidak memusat
http://digilib.art.itb.ac.id/go.php?id=jbptitbart-gdl-s1-2006-imademarth-981
No comments:
Post a Comment